Tujuan pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan adalah:
1. mempertahankan korban agar tetap hidup;
2. membuat korban agar tetap stabil dan tidak lebih parah;
3. mengurangi rasa nyeri, tidak nyaman atau rasa cemas pada korban.
a. Umum
Jika terjadi kecelakaan hendaklah seseorang:
1. segera memberitahu bagian keamanan untuk segera mencari pertolongan;.
2. menyiapkan beberapa informasi yang meliputi:
- kondisi penderita
- perincian penyebab kecelakaan
- lokasi kecelakaan (nomor ruang dan nama gedung)
3. melakukan pertolongan pertama prosedur emergency:
- menjauhkan korban dari penyebab kecelakaan;
- mencari penyebab utama kecelakaan;
- memberikan pertolongan pertama; dan
- membawa korban ke rumah sakit.
Setiap laboratorium hendaklah mempunyai nama, nomor telepon dan alamat dokter/rumah sakit yang dapat dipanggil setiap saat jika terdapat keadaan darurat. Untuk membantu pekerjaan dokter/petugas medis, pada korban yang dibawa ke rumah sakit berilah petunjuk tentang: nama, alamat rumah dan kantor, jenis/bahan penyebab kecelakaan, serta penanganan yang telah diberikan.
Beberapa hal yang harus dilakukan pada keadaan gawat adalah sebagai berikut.
- Periksalah Airway, Breathing, dan Circulation (ABC) pada korban.
- Airway (jalan nafas), pastikan bahwa jalan nafas koban tidak terhalang oleh lidah atau benda lain.B
- Breathing (pernafasan), periksa pernafasaanya, kalau perlu berikan pernafasan buatan (teknik mulut ke mulut atau CPR = Cardio Pulmonary Resusciation).
- Circulation (sirkulasi), periksalah nadi korban, bila denyut nadi tidak terasa, lakukan teknik CPR.
- Bertindaklah dengan cepat, karena waktu walaupun satu detik sangat berarti dan berharga bagi korban.
- Jangan mengangkat atau memindahkan korban yang luka pada leher atau tulang belakang, kecuali dalam keadaan terpaksa.
- Mintalah seseorang untuk memanggil ambulan atau dokter, sementara itu lakukan pertolongan pertama.
- Jangan menarik pakaian korban yang terkena luka bakar.
- Bersikap tenang dan tenangkanlah korban.
- Jangan memaksa memberi minuman atau obat pada korban yang kesadarannya menurun atau tidak sadar.
- Jangan membangunkan korban yang pingsan dengan menggoncang-goncang badannya.
- Buatlah laporan kejadian.
b. Luka karena bahan kimia
Luka pada kulit
- Sebelum melakukan pertolongan, yakinlah bahwa lokasi aman untuk anda.
- Gunakan pakaian pelindung sebelum melakukan pertolongan.
- Periksalah ABC korban, dan beri tindakan jika diperlukan.
- Alirkan air hangat (suam-suam kuku) pada luka selama 15 menit.
- Lepaskan hati-hati pakaian yang terkena bahan kimia, sepatu atau perhiasan.
- Tutup luka dengan bahan yang steril.
- Jangan menetralkan luka dengan menambahkan bahan kimia lain.
- Jangan jangan mengoleskan cairan atau lemak pada luka.
- Bersikap tenang dan tenangkan korban selama menunggu pertolongan dokter.
Luka pada mata
Percikan bahan kimia pada mata dapat menimbulkan luka yang serius. Sebelum melakukan pertolongan, yakin bahwa situasi aman untuk anda. Jangan pindahkan korban, dan periksalah ABC-nya.
- Cuci mata yang terkena bahan kimia dengan air suam-suam kuku selama 15 menit, lebih baik lagi jika menggunakan pencuci mata.
- Bantu korban agar menggerak-gerakkan bola matanya, sehingga mata dapat dicuci dengan baik.
- Jaga agar air cucian tidak mengkontaminasi mata yang tidak terluka.
- Jika korban menggunakan contact lenses lepaskan segera.
- Jangan menetralkan luka dengan menambahkan bahan kimia lain.
- Jangan pula menambahkan salep pada mata yang terluka.
- Membawa korban ke dokter.
Keracunan karena bahan kimia tertelan
- Jangan membujuk korban agar muntah.
- Jika korban sadar, beri 2 gelas air. Jika bahan kimianya korosif, beri 1 gelas air setiap 10 menit. Jangan menetralisir dengan cara menambahkan bahan kimia lain.
- Jika korban tidak sadar, jangan berikan sesuatu melalui mulut. Lakukan CPR jika perlu.
- Tenangkan korban sampai mendapatkan pertolongan medis.
Menghirup bahan kimia
- Yakinlah bahwa anda sendiri aman sebelum melakukan pertolongan.
- Gunakan pelindung pernafasan sebelum melakukan pertolongan jika tempat kejadian di ruang tertutup, sempit dan bahan beracun dalam konsentrasi tinggi.
- Pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.
- Jika korban tidak bernafas, lakukan CPR sampai pertolongan medis datang.
- Jika korban bernafas, longgarkan pakaian dan perhatikan jalan nafasnya.
- Berikan dukungan agar korban tenang sampai mendapatkan pertolongan.
c. Luka karena bahan biologis berbahaya
- Cuci bagian luar dengan air sabun.
- Tutup luka dengan pembalut luka (perban).
- Jika korban mengalami perdarahan pada kaki/tangan, tekan dengan tangan anda di atas perban. Jangan lakukan hal ini jika luka terdapat di kepala, leher atau bagian tubuh yang lain.
- Jika perdarahan berhenti dan perban berdarah, tambahkan perban dan jangan menganti dengan yang baru. Jangan terlalu kencang dalam mengikat dengan perban.
- Jika lukanya kecil, keluarkan bahan yang menancap (jika ada) dengan pinset steril, lalu tutup luka dengan perban steril.
- Jagalah agar korban tidak sock atau pingsan.
- Jaga korban hingga mendapat pertolongan.
d. Sengatan listrik
- Jangan sentuh korban yang sedang terkena sengatan listrik.
- Putuskan segera kontak antara korban dengan sumber listrik degan cara paling cepat, tepat dan aman.
- Jika tidak dapat, gunakan bahan yang tidak menghantar listrik untuk memisahkan korban dari sumber listrik.
- Jika korban mengalami luka, rawatlah seperti pada korban yang terluka.
- Periksalah ABC-nya. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Jika jantung berhenti, lakukan CPR.
terima kasih infonya
ReplyDeleteSD
CLARISSA
Terima kasih atas sarannya, ini sangat membantu.
ReplyDelete