Friday, April 2, 2010

Pengenalan Bahan Kimia

Pengelompokkan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan segala zat yang memiliki massa, volume, dan sifat tertentu sehingga dapat diamati dengan panca indera. Bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu bahan kimia yang yang tersedia di alam dan bahan kimia buatan atau sintetis.

1.Bahan kimia yang tersedia di alam

Bahan kimia yang tersedia di alam diantaranya bentuk hasil tambang/mineral seperti emas, perak besi, timah, sulfur, uranium, aluminium; minyak bumi beserta derivatnya seperti bensin, solar, minyak tanah, oli; serta produk pertanian/perkebunan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

2.Bahan kimia sintetis

Bahan kimia sintetis dikelompokkan lagi menjadi dua golongan yaitu bahan kimia yang dibuat secara kimiawi dan secara metabolit (menggunakan mikroorganisme)
  • Bahan kimia yang dibuat secara kimiawi diantaranya PVC, fiber glass, plastik, aditif makanan (pemanis sintetis : sakarin, siklamat, aspartam), pengasam sintetis (asam sitrat, asam asetat), pengawet sintetis (tartrazine, metilen blue), cita rasa sintetis (vanilin, menthol), serta bahan kimia yang digunakan di laboratorium (asam sulfat, asam klorida, amonium klorat, perak nitrat, kalium permanganat, natrium thiosulfat dan natriun hidroksida).
  • Bahan kimia yang Dibuat secara metabolit antara lain asam cuka (hasil fermentasi dari air kelapa), alkohol (hasil peragian dari singkong), dan asam laktat (hasil proses pengasinan)
Manfaat Bahan Kimia

Banyak sekali manfaat dari adanya bahan kimia ini, terutama akan kehadirannya bahan kimia sintetis. Misalnya dalam kegiatan mencuci, memproduksi makanan dan minuman digunakan pemanis, pengawet, pemucat, perenyah, pewarna, pelembut, pengemulsi; pada kegiatan peternakan sering digunakan obat-obatan; saat berkebun atau bertani digunakan pupuk atau pestisida. Di dunia kedokteranpun kehadiran bahan kimia sangat diperlukan, teruatam yang berkenaan dengan obat-obatan.

Dampak Negatif Bahan Kimia

1.Dampak negative penggunaan bahan kimia yang tidak tepat di laboratorium

Bahan kimia di laboratorium berpotensi menimbulkan bahan kimia seperti dapat menyebabkan kebakaran, keracunan, peledakan, iritasi pada mata dan kulit, dan kecelakaan lainnya.

a.Kebakaran

Bahan kimia yang dapat mengakibatkan kebakaran dibedakan menjadi 3 jenis :
a. padat : (belerang, fosfor, logam alkali
b. Cair (eter, alkohol, benzen)
c. Gas (asetilena, hidrogen)

Kebakaran terjadi di laboratorium apabila :

  • Bahan kimia yang bersifat oksidator kontak/berhubungan dengan bahan kimia yang bersifat reduktor atau terkena panas, contoh : perklorat, permanganat, nitrogen peroksida, dikromat, dan persulfat.
  • Ada juga bahan kimia yang dapat terbakar langsung udara contoh : aluminium alkil fosfor, gas yang mudah terbakar dengan api : butana, propana

b. Peledakan

Peledakan terjadi karena reaksi sangat cepat yang menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Bahan kimia tertentu akan mengakibatkan peledakan apabila terkena benturan, gesekan atau panas. Contohnya bahan oksidator kuat akan meledak jika dicampur dengan bahan kimia reduktor kuat seperti etanol, aseton, asam aseta pekat akan meledak jika dicampur dengan hydrogen peroksida (H2O2).

c. Keracunan

Akibat keracunan bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu efek akut dan efek kronis.

  • Efek akut, yaitu pengaruh sejumlah dosis bahan kimia tertentu yang akibatnya dapat dilihat dan dirasakan dalam waktu relatif singkat, contoh : diare akibat keracunan fenol, serta hilang kesadaran dan kematian karena keracunan gas CO.
  • Efek Kronis, yaitu akibat keracunan bahan-bahan kimia dalam dosis kecil tetapi terus menerus dan efeknya baru dapat dirasakan dalam waktu yang relatif lama, contohnya menghirup uap benzen dan senyawa hidrokarbon terklorinasi (khloroform, karbon tetraklorida) dalam kadar rendah namun terus-menerus sehingga menyebabkan penyakit hati, menghirup uap timbal akan menyebabkan kerusakan darah
d.Luka Bakar/Iritasi Kulit dan Mata

Bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit, terjadi apabila ada kontak antara kulit dengan bahan kimia korosif (asam sulfat, kalium hidroksida, kalium cianida, asam trikloroasetat, perak nitrat, fosfor). Iritasi dapat berupa luka, peradangan kulit, saluran pernapasan dan mata. Bahan kimia yang dapat mengakibatkan iritasi dibedakan menjadi :

a. Padat : NaOH, KOH, CaO, CaC2
b. Cair : NaNO3, H2SO4, HCl, HF
c. Gas : amonia dan gas asam asetat

2.Dampak Negatif Bahan Kimia dalam Kehidupan sehari-hari

Pemakaian bahan kimia yang tidak tepat dalam kehidupan sehari-hari, baik jenis, dosis maupun cara penggunaannya, akan menimbulkan dampak negative yaitu keracunan atau gangguan kesehatan, pencemaran air, tanah dan udara. Contohnya gangguan kesehatan pada manusia yaitu timbulnya penyakit minamata di Jepang setelah mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg. Pada pencemaran lingkungan seperti pembuangan limbah yaitu air cucian (deterjen). Deterjen untuk mencuci merupakan deterjen amoniak yaitu alkil sulfonat linear dan alkil benzene sulfonat. Deterjen alkil benzene sulfonat merupakan detergen keras yang tidak dapat mengalami biodegradasi oleh bakteri dan berbahaya bagi ikan walaupun konsentrasinya kecil. Natrium dedosil benzene sulfonat dapat merusak insang ikan walaupun hanya 5 ppm.

Di dalam air yang mengandung detergen 3 ppm ikan masih dapat bertahan selama sebulan, tetapi bagi phytoplankton yang menjadi makanan ikan sudah berbahaya karena terjadi pengurangan kadar fotosintesa






No comments:

Post a Comment